Thailand merupakan pasar mobil nomor dua di ASEAN selama bertahun-tahun, sampai akhirnya Malaysia menyalip pada 2023. Pada 2024 penjualan mobil terbesar di ASEAN ada di Indonesia, disusul Malaysia, Thailand, Filipina dan Vietnam.
“Peminjaman bank yang lebih ketat tetap menjadi faktor negatif utama,” kata Surapong Paisitpattanapong dari unit otomotif FTI, dalam sebuah pernyataan, diberitakan Nikkei.
“Kami berharap melihat penurunan suku bunga lagi tahun ini untuk membantu meningkatkan daya beli,” katanya lagi.
Utang rumah tangga Thailand naik ke rekor 91,4 persen dari produk domestik bruto pada 2024, menurut Asosiasi Bankir Thailand.
Merek kendaraan listrik China yang masuk ke Thailand juga menciptakan hambatan. Pada tahun lalu mereka mendorong kapasitas produksi mobil listrik Thailand menjadi lebih dari 400.000 unit per tahun, 25 persen dari seluruh kapasitas mobil domestik.
Persaingan terus menekan rendah harga kendaraan listrik, tetapi tak membantu meningkatkan penjualan lantaran masyarakat menahan pembelian sampai menunggu harga terendah.
Menurut bank sentral Thailand, industri otomotif akan menghadapi banyak tantangan pada tahun ini, dengan permintaan yang tidak mungkin meningkat dan perang harga mobil listrik meledak sampai merangsek ke pasar mobil bermesin pembakaran internal.
Penjualan mobil ASEAN 2024
1. Indonesia: 865.723 unit (-13,9 persen)
2. Malaysia: 816.747 unit (+2.1 persen)
3. Thailand: 572.675 (-26,2 persen)
4. Filipina: 467.252 unit (+8,7 persen)
5. Vietnam: 340.000 unit (+13 persen)
(fea/fea)